tag:blogger.com,1999:blog-26564646135028833432024-02-19T05:45:00.933-08:00Afrianto KorgaAfrianto Korgahttp://www.blogger.com/profile/06573874157918881475noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-2656464613502883343.post-46972398685380785512012-04-19T16:22:00.000-07:002012-04-30T22:14:11.160-07:00PENGETAHUAN AWAL<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJS0193PuJ8qGAktESlwsitvimG27wQ59-ZVkhwe5G5BJRDjEwd9rEMn69L19pyT6BH5YCJ6X73sUUueZTb3nQzIUIXW8hzZjVwx6V_fd8Gr7L6ljix5pE0rEvSYuvK-DzEHRVViidtt8/s1600/06102010(019).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJS0193PuJ8qGAktESlwsitvimG27wQ59-ZVkhwe5G5BJRDjEwd9rEMn69L19pyT6BH5YCJ6X73sUUueZTb3nQzIUIXW8hzZjVwx6V_fd8Gr7L6ljix5pE0rEvSYuvK-DzEHRVViidtt8/s320/06102010(019).jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.7pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 200%;"><br /></span></b><b><span style="font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 200%;"></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial Black","sans-serif"; font-size: 14pt; line-height: 200%;">
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pengetahuan awal
antara masing- masing siswa mempunyai perbedaan, hal ini disesabkan setiap
siswa mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda. Mulyadi (2004) menjelaskan
bahwa pengetahuan awal siswa mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar. <span lang="EN-US">Pengetahuan awal siswa sebelum mulai belajar sesuatu banyak membawa
pengaruh terhadap hasil belajar yang akan dicapai. Dengan mengetahui
pengetahuan awal guru dapat menetapkan darimana harus memulai pelajaran.
Pengetahuan awal dimaksud adalah tingkat pengetahuan atau keterampilan yang
telah dimiliki, yang lebih r</span>e<span lang="EN-US">ndah dari apa yang akan dipelajari (Muhammad, 1996: 74)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Ali (1996)
menyatakan bahwa pengetahuan awal siswa sebelum mulai mempelajari sesuatu bahan
atau materi dikenal dengan istilah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">entry
behavior. </i>Muhammad Ali menjelaskan bahwa<i style="mso-bidi-font-style: normal;">
entry behavior </i>pada dasarnya merupakan keadaan pengetahuan dan keterampilan
yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh siswa sebelum mempelajari pengetahuan
atau keterampilan baru, pengetahuan awal yang didemonstrasikan siswa sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">entry behavior </i>adalah bersifat
individual.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Ausubel (dalam Ali,
1996) menyatakan bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">entry behavior</i>
bisa diartikan dengan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> readines </i>(kesiapan).
Readines tersebut adalah keadaan kapasitas siswa secara memadai dalam
hubungannya dengan tujuan pembelajaran.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 34.9pt;">
<span lang="EN-US"> Fajar
(2002: 14) menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar perlu penyediaan
pengalaman belajar yang dikaitkan dengan pengetahuan awal siswa sambil
memperluas dan menunjukan keterbukaan pada cara pandang. Setiap siswa pasti
memiliki prakonsep/ konsep awal tentang segala sesuatu yang akan dipelajari.
Siswa berpeluang untuk mencapai kempetensi secara maksimal sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimiliki (</span>M<span lang="EN-US">asnur, 2008: 74)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Sehubungan dengan
hal diatas, Piaget (dalam </span>P<span lang="EN-US">aul, 1997: 33 ) mengatakan :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.7pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dalam Pikiran seseorang ada struktur pengetahuan awal (skemata).
Setiap skemata berperan sebagai suatu filter
dan fasilitator bagi ide-ide dan pengalaman yang baru. Skema mengatur,
mengkoordinasi, dan mengintensifkan prinsip-prinsip dasar melalui kontak dengan
pengalaman baru, skema dapat dikembangkan dan diubah, yaitu dengan proses
asimilasi. Bila pengalaman baru itu masih berkesesuaian dengan skema yang
dipunyai seseorang, maka skema itu hanya dikembangkan melalui proses asimilasi.
Bila pengalaman baru sungguh berbeda
dengan skema yang ada, sehingga skema yang alam tidak cocok lagi untuk
menghadapi pengalaman, skema yang lama diubah sampai ada keseimbangan lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.7pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pengetahuan awal
siswa sebelum mulai mempelajari suatu bahan, banyak membawa pengaruh terhadap hasil
belajar yang dicapai. Dengan mengetahui pengetahuan awal siswa, guru dapat
menetapkan dari mana harus memulai pelajaran. Pengetahuan awal dimaksudkan
adalah tingkat pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki, yang lebih
rendah dari apa yang akan dipelajari.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pengetahuan awal
yang didemonstrasikan siswa sebagai entry behavior bersifat individual,
sehingga untuk mengenalnya guru dapat menetapkan darimana harus memulai
pelajaran. Ada tiga dimensi dari entry behavior yang perlu diketahui oleh guru
sebagaimana yang dinyatakan Djamarah (2004 : 13) yakni :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang
telah dimiliki dan dikuasai oleh siswa</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tingkatan tahapan materi pengetahuan, terutama
kemampuan yang telah dimiliki siswa</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Berdasarkan uraian diatas maka </span>dapat di<span lang="EN-US">simpulkan bahwa pengetahuan awal adalah pengetahuan yang dimiliki
siswa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Pengetahuan awal yang dimiliki
siswa ini diperoleh dari penguasaan siswa terhadap materi sebelumnya yang
relevan dengan materi yang diajarkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>Afrianto Korgahttp://www.blogger.com/profile/06573874157918881475noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2656464613502883343.post-32545890167700652712012-04-19T15:36:00.000-07:002012-04-30T22:13:46.882-07:00Hasil Belajar<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcjgrt2XJ9SAZjnTHhbuWVWCsxzGSktIKANT9Ob-AhbpjefgHhfVGV09YrTDE_7bucaqmcvLSzkgbk1evi0o7O4FP6u7t3IfRSczsKhsXzbDtgxn6Yt3LKcNLd2nznFG9EibtVezRV7Ts/s1600/DSC00233.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcjgrt2XJ9SAZjnTHhbuWVWCsxzGSktIKANT9Ob-AhbpjefgHhfVGV09YrTDE_7bucaqmcvLSzkgbk1evi0o7O4FP6u7t3IfRSczsKhsXzbDtgxn6Yt3LKcNLd2nznFG9EibtVezRV7Ts/s320/DSC00233.JPG" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.7pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.7pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Arial Black","sans-serif";"><span style="font-weight: bold;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Belajar dan hasil
adalah dua hal yang memiliki keterkaitan yang kuat. Belajar adalah suatu proses
perubahan didalam kepribadian manusia , dan perubahan tersebut ditampakan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir,
dan lain-lain kemampuan. Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Tengku (2001: 82)
mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh dalam
proses belajar. Sebelumnya Nana (1989 :
5) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diukur dengan evaluasi dan Kemp (1994:
141) menyatakan bahwa hasil belajar akan terlihat dengan adanya tingkah laku
baru pada tingkat kemampuan berfikir atau kemampuan jasmaniah. Gagne dkk (dalam
Hamzah, 2007: 17) mengartikan bahwa hasil belajar merupakan
pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk pengetahuan –
pengetahuan tertentu. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Hasil belajar yang
dikembangkan menurut taksonomi Bloom dapat dibagi tiga ranah, yaitu : 1) Ranah
kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek yaitu pengetahuan (ingatan), pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi. 2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. 3) Ranah Psikomotor, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak yang terdiri dari lima aspek yaitu gerak refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan, dan ketepatan
serta gerakan keterampilan kompleks. Hasil belajar akan tampak pada setiap setiap perubahan pada aspek-aspek :
pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan
sosial, jasmani, budi pekerti, sikap, dan lain-lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 42.55pt;">
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku yang diperoleh dari serangkaian tes hasil belajar yang
dilaksanakan setelah proses pembelajaran. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>Afrianto Korgahttp://www.blogger.com/profile/06573874157918881475noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2656464613502883343.post-23381630787641255542012-04-14T21:55:00.001-07:002012-04-14T21:59:59.909-07:00Selamat Datang di Blog ini, mudah-mudahan kita berjumpa dalam kebahagiaanBlog ini dipersembahkan demi kemajuan serta kejayaan Ummat dan BangsaAfrianto Korgahttp://www.blogger.com/profile/06573874157918881475noreply@blogger.com0