Kamis, 19 April 2012

PENGETAHUAN AWAL


Pengetahuan awal antara masing- masing siswa mempunyai perbedaan, hal ini disesabkan setiap siswa mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda. Mulyadi (2004) menjelaskan bahwa pengetahuan awal siswa mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar. Pengetahuan awal siswa sebelum mulai belajar sesuatu banyak membawa pengaruh terhadap hasil belajar yang akan dicapai. Dengan mengetahui pengetahuan awal guru dapat menetapkan darimana harus memulai pelajaran. Pengetahuan awal dimaksud adalah tingkat pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki, yang lebih rendah dari apa yang akan dipelajari (Muhammad, 1996: 74)
Ali (1996) menyatakan bahwa pengetahuan awal siswa sebelum mulai mempelajari sesuatu bahan atau materi dikenal dengan istilah entry behavior. Muhammad Ali menjelaskan bahwa entry behavior pada dasarnya merupakan keadaan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh siswa sebelum mempelajari pengetahuan atau keterampilan baru, pengetahuan awal yang didemonstrasikan siswa sebagai entry behavior adalah bersifat individual.
Ausubel (dalam Ali, 1996) menyatakan bahwa entry behavior bisa diartikan dengan readines (kesiapan). Readines tersebut adalah keadaan kapasitas siswa secara memadai dalam hubungannya dengan tujuan pembelajaran.
            Fajar (2002: 14) menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar perlu penyediaan pengalaman belajar yang dikaitkan dengan pengetahuan awal siswa sambil memperluas dan menunjukan keterbukaan pada cara pandang. Setiap siswa pasti memiliki prakonsep/ konsep awal tentang segala sesuatu yang akan dipelajari. Siswa berpeluang untuk mencapai kempetensi secara maksimal sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki (Masnur, 2008: 74)
Sehubungan dengan hal diatas, Piaget (dalam Paul, 1997: 33 ) mengatakan :
Dalam Pikiran seseorang ada struktur pengetahuan awal (skemata). Setiap skemata berperan sebagai suatu filter   dan fasilitator bagi ide-ide dan pengalaman yang baru. Skema mengatur, mengkoordinasi, dan mengintensifkan prinsip-prinsip dasar melalui kontak dengan pengalaman baru, skema dapat dikembangkan dan diubah, yaitu dengan proses asimilasi. Bila pengalaman baru itu masih berkesesuaian dengan skema yang dipunyai seseorang, maka skema itu hanya dikembangkan melalui proses asimilasi. Bila  pengalaman baru sungguh berbeda dengan skema yang ada, sehingga skema yang alam tidak cocok lagi untuk menghadapi pengalaman, skema yang lama diubah sampai ada keseimbangan lagi.

Pengetahuan awal siswa sebelum mulai mempelajari suatu bahan, banyak membawa pengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai. Dengan mengetahui pengetahuan awal siswa, guru dapat menetapkan dari mana harus memulai pelajaran. Pengetahuan awal dimaksudkan adalah tingkat pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki, yang lebih rendah dari apa yang akan dipelajari.
Pengetahuan awal yang didemonstrasikan siswa sebagai entry behavior bersifat individual, sehingga untuk mengenalnya guru dapat menetapkan darimana harus memulai pelajaran. Ada tiga dimensi dari entry behavior yang perlu diketahui oleh guru sebagaimana yang dinyatakan Djamarah (2004 : 13) yakni :
1.      Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan dikuasai oleh siswa
2.      Tingkatan tahapan materi pengetahuan, terutama kemampuan yang telah dimiliki siswa
3.      Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal adalah pengetahuan yang dimiliki siswa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Pengetahuan awal yang dimiliki siswa ini diperoleh dari penguasaan siswa terhadap materi sebelumnya yang relevan dengan materi yang diajarkan.

1 komentar: